Apa Itu Pengeroposan Tulang (Osteoporosis)? 
Oleh : dr Faisal Parlindungan, SpPD, K-RDefinisi

Osteoporosis berasal dari kata “osteo” yang berarti tulang, dan “porous” yang berarti berlubang-lubang atau keropos. Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah suatu kondisi berkurangnya massa tulang disertai kerusakan jaringan tulang, sehingga tulang menjadi lebih tipis dan rapuh. Akibatnya, tulang menjadi lebih mudah untuk patah. 

Apa penyebab osteoporosis?
Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dapat dibagi menjadi tiga jenis.
  • 1.Osteoporosis primer, yaitu osteoporosis yang terjadi pasca menopause pada wanita atau andropause pada pria, serta osteoporosis akibat penuaan.
  • 2.Osteoporosis sekunder, yaitu osteoporosis akibat penyakit infeksi tulang, tumor tulang, dan penggunaan obat-obatan.
  • 3.Osteoporosis idiopatik, yaitu osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya

Siapa saja yang berisiko?
Terdapat faktor risiko osteoporosis yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi:
1.Rendahnya berat badan dan kecilnya struktur tulang
2.Kurangnya aktivitas fisik
3.Kurangnya paparan sinar matahari
4.Kurangnya asupan kalsium
5.Merokok
6.Konsumsi minuman tinggi kafein dan alkohol
7.Penggunaan obat-obatan tertentu jangka panjang, seperti kortikosteroid, obat anti kejang, antikoagulan, metotreksat)
8.Lingkungan tempat tinggal yang berisiko mengurangi paparan sinar matahari, seperti area padat penduduk, rumah susun, dan apartemen

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi meliputi:
1.Usia tua
2.Jenis kelamin perempuan
3.Riwayat keluarga kandung dengan osteoporosis
4.Ras Asia dan kulit putih (Kaukasia)
5.Perempuan pasca menopause dan laki-laki pasca andropause

Apa saja tanda dan gejalanya?
Osteoporosis biasanya tidak menimbulkan keluhan, namun gejala akan muncul ketika tulang yang keropos akhirnya patah. Keluhan yang dapat muncul adalah:
1.Nyeri
2.Berkurangnya tinggi badan
3.Perubahan postur tubuh menjadi bungkuk
4.Perubahan bentuk tulang (deformitas)



Gambar 1. Perubahan postur akibat osteoporosis 
(Sumber: Osteoporosis [Internet]. In: Venes DD, editors. Taber's Medical Dictionary. F.A. Davis Company; 2021. [cited 2024 March 18]. Available from: https://nursing.unboundmedicine.com/nursingcentral/view/Tabers-Dictionary/752393/all/osteoporosis.)
Tulang yang paling sering patah akibat osteoporosis adalah tulang belakang, tulang panggul, dan tulang pergelangan tangan.

Bagaimana cara mendiagnosis osteoporosis?
Osteoporosis didiagnosis dengan pemeriksaan densitas mineral tulang/Bone Mineral Density (BMD) menggunakan Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA). Berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO), seseorang didiagnosis osteoporosis apabila T-score BMD kurang dari atau sama dengan -2,5. Apabila T-score  -2,5 disertai dengan fraktur tulang, maka pasien didiagnosis dengan osteoporosis berat.

Pemeriksaan laboratorium tambahan juga dapat dilakukan untuk mencari penyebab sekunder osteoporosis. Pemeriksaan yang sering direkomendasikan adalah pemeriksaan kadar 25-hydroxyvitamin D serum, kalsium, kreatinin, dan Thyroid-Stimulating Hormone (TSH).

Apa saja pengobatan osteoporosis?
Pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan BMD, menghambat pengeroposan tulang, dan mencegah terjadinya fraktur. Obat anti-osteoporosis yang dapat digunakan adalah bifosfonat, kalsitonin, strontium ranelate, denosumab, raloxifene, dan teriparatide. 

Suplementasi kalsium dan vitamin D juga dapat diberikan. Asupan harian yang direkomendasikan adalah 1200 mg kalsium dan 800 IU vitamin D per hari, yang dapat diperoleh dari makanan maupun suplemen. 

Untuk mencegah terjadinya fraktur, diperlukan modifikasi gaya hidup seperti:
1.Mengurangi konsumsi alkohol 
2.Mengurangi konsumsi kafein ( 2,5 cangkir kopi atau  5 cangkir teh perhari)
3.Latihan fisik seperti latihan keseimbangan dan resistance training. Latihan tetap harus dilakukan secara berhati-hati untuk mencegah terjadinya patah tulang. Hindari gerakan yang cepat atau menggunakan beban yang berat karena meningkatkan risiko fraktur.
4.Berhenti merokok
5.Berjemur di bawah sinar matahari 30 menit perhari, 5 kali seminggu.

Apabila sudah terjadi fraktur, tindakan pembedahan dipilih untuk memperbaiki tulang yang patah.

Bagaimana cara mencegah osteoporosis?
Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan melakukan beberapa hal berikut.
1.Cukupi asupan kalsium dan vitamin D harian. Makanan tinggi kalsium dapat diperoleh dari produk susu.
2.Rutin melakukan aktivitas fisik harian seperti berjalan kaki di pagi hari
3.Hindari konsumsi alkohol, kafein, soda
4.Hindari merokok
5.Lakukan screening osteoporosis, terutama saat menopause

Apakah Anda sudah paham mengenai osteoporosis? Yuk, cegah osteoporosis sebelum terlambat! 

Referensi
1. Kristiningrum E. Farmakoterapi untuk Osteoporosis. Cermin Dunia Kedokt Ed Khusus Contin Med Educ [Internet]. 2020;47:41–8. Available from: https://www.neliti.com/id/publications/400750/farmakoterapi-untuk-osteoporosis
2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Umum Pengendalian Osteoporosis. 2017. 
3. Jeremiah MP, Unwin BK, Greenawald MH, Casiano VE. Diagnosis and management of osteoporosis. Am Fam Physician. 2015;92(4):261–8. 
4. Kanis JA, Cooper C, Rizzoli R, Reginster JY. European guidance for the diagnosis and management of osteoporosis in postmenopausal women. Osteoporos Int. 2019;30:3–44. 
5. Camacho PM, Petak SM, Binkley N, Diab DL, Eldeiry LS, Farooki A, et al. American association of clinical endocrinologists/American college of endocrinology clinical practice guidelines for the diagnosis and treatment of postmenopausal osteoporosis-2020 update. Endocr Pract. 2020;26(s1):1–46. 
6. Morin SN, Feldman S, Funnell L, Giangregorio L, Kim S, McDonald-Blumer H, et al. Clinical practice guideline for management of osteoporosis and fracture prevention in Canada: 2023 update. C Can Med Assoc J. 2023;195(39):E1333–48. 

Views : 188

Share :